Saput secara konteks artinya Busana, sedangkan Poleng artinya Hitam Putih.
Dalam Agama Hindu Saput Poleng ini dinamakan Wastra.
Biasanya para tamu atau orang-orang dari luar Bali yang datang ke Bali menemukan kain hitam putih ini di berbagai tempat seperti pada pohon besar, patung, atau pada sudut-sudut Pura dan lainnya.
Makna dan arti dari Saput Poleng Hitam Putih ini memiliki fungsi yang istimewa sebagai refleksi kehidupan yakni antara kebaikan dan keburukan (kejahatan) yang dalam Hindu lebih dikenal dengan nama Rwa Bhineda.
Rwa Bhineda ini adalah dua sifat yang berbeda (bertolak belakang) seperti ada hitam ada putih, ada baik ada buruk, ada kanan ada kiri, ada suka ada duka, ada atas ada bawah dan lainnya.
Saat upacara pitra yadnya, atau acara-acara Hindu Panca Yadnya lainnya.
1. Saput Poleng Rwa bhineda
Dua warna corak dalam wastra Hindu ini adalah Hitam dan Putih, biasanya berbentuk persegi (kotak-kotak)
2. Saput Poleng Sudhamala
Ada tiga warna dalam corak wastra (busana) Sudhamala yakni Putih, Hitam dan Abu
Abu yang merupakan peralihan antara hitam dan putih memiliki arti untuk menyelaraskan atara kebaikan dan keburukan.
3. Saput Poleng Tridatu
Wastra atau Saput yang terdiri dari corak warna Hitam Putih dan Merah.
Warna Merah yang memiliki makna keberanian, enerjik. Hitam yang memiliki arti gelap, malas. Putih yang memiliki arti kejernihan, kebaikan dan kebijaksanaan.
Saput poleng atau Kain Hitam putih yang anda lihat pada tempat-tempat seperti Pura, biasanya dililitkan pada patuh sebagai wastra, dililitkan pada pohon-pohon tertentu, dililitkan pada kentongan/kulkul menurut Hindu, Semuanya memilikni makna sebagai penjaga, penetralisir antara kebaikan dan kejahatan.
Sumber naskah dan konten Arti ‘Kain Hitam Putih’ / Saput Poleng Hindu ini semuanya di dapat dari berbagai referensi media online dan buku-buku kutipan Hindu di bali.
Apabila ada kutipan Arti ‘Kain Hitam Putih’ / Saput Poleng Hindu yang keliru tentang makna dan kurangnya penjelasan tentang materi yang kami sampaikan, kiranya anda bisa menghubungi kami via email dan komentar kritik dibawah sebagai bahan referensi pertimbangan kami memperbaiki informasi yang terbatas ini.
Source: Media Hindu.Bali, Media Bali Viral dan Buku Saya Bangga Menjadi Hindu