Redsobek.com – Banten Durmanggala Sesuai Sastra ini kami buat berdasarkan lingkup keluarga dan bersumber dari berbagai lontar-lontar Hindu Bali seperti Lontar tutur Sanghyang Tapeni, Lontar Tapeni Yadnya, Lontar Bhuwana Kosa, Lontar Pelutaning Yadnya, Lontar Yadnya Prakerthi dan lain sebagainya.
Filosofi Durmanggala
Dikutip dari upacara Ruwatan Hindu, Durmanggala dapat diartikan dari suku kata, DUR artinya menjauhkan, MANGGALA yang artinya unek-unek.
Durmanggala dapat diartikan dengan menjauhkan unek-unek/bhatin yang sifatnya negatif/jelek. Di beberapa tempat (kabupaten) di Bali banyak yang menyebut banten ini dengan “Sesayut Durmanggala“.
Manfaat banten Durmanggala ini sebagai penyucian atau pembersihan bhuana agung (alama semesta) dan bhuana alit (manusia).
Ciri utama banten Durmanggala yaitu :Warna hijau (palpalan/slepan/selepan) atau warna hitam, sebagai panugraha dari Dewa Wisnu dalam wujudnya sebagai Bhagawan Hari penguasa air.
Pada diri manusia Durmanggala bertujuan membersihkan/mensucikan perkataan. Dalam Bhuwana Agung untuk pensucian Bwah Loka dan dalam pelaksanaannya diarahkan ke arah dada.….
Cara Nanding Durmanggala
Siapkan sebuah ngiu berisi aledan kulit sesayut, diatas aledan berisi raka-raka jangkep seperti pisang 2 (dua) biji, buah-buahan, jaje uli begine, 2 (dua) buah tumpeng berwarna hijau.
Siapkan sebuah pesucian, 2 (dua) buah limas; limas kanan berisi garam dan sambel; limas kiri berisi saur, kacang, timun, tuwung, dan Gerang.
Sediakan sebuah sampian penyeneng, tetandingan banten soroan alit, lis amuan-amuan (lis basing-basang).
Sebuah sampian naga sari, sebuah bungkak kelapa hijau, betutu ayam hijau / telur bekasem / sere (terasi mentah) isuh-isuh dan sebuah payuk pere.
Ketentuan;
- Semua bahan jejaitan memakai selepan (daun janur kelapa tua)
- Berisi ayam betutu hijau (utama)
- isi telur bukasem (madya)
- Ber1si terasi mentah (nista)
Contoh Banten Durmenggala Yang Sudah Metanding dan Buku Panduan Metanding Sesuai Dengan Sastra:
Berikut ini pelengkan isi dari banten Durmanggala itu sendiri,
Cara Metanding Banten Soroan Alit;
1. Banten Danan
Dialas dengan sebuah ceper; cara metanding diulu raka² jangkep (buah diiris atau buah yang kecil-kecil) seperti pisang 2 biji, buah-buahan,. jaje uli begina, ring sor medaging penek danan kalih sebuah tangkih berisi kacang saur telor sampain pelaus kecil.
2. Banten Peras Alit
Dialas dengan sebuah tangkih diatasnya berisi aledan peras; cara metanding diulu raka² jangkep (buah diiris atau buah yang kecil-kecil) seperti pisang 2 biji,. buah-buahan, jaje uli begina, ring sor medaging tumpeng alit kalih sebuah kojong rangkat berisi kacang saur telor sampain peras kecil.
3. Banten Tulung Alit
Dialas dengan sebuah tangkih berisi tulung jongkok/tulung sangkur 3 biji diatas tulung isinya nasi berisi kacang saur; cara metanding diulu medaging raka² jangkep (buah diiris atau buah yang kecil-kecil) seperti pisang 2 biji, buah-buahan, jaje uli begina, ring sor medaging tulung jongkok 3 biji, sebuah kojong rangkat berisi kacang saur telur, sampain pusung kecil.
4. Banten Sayut Alit
Dialas dengan sebuah ceper diatasnya berisi adelan sayut kecil; cara metanding diulu raka² jangkep (buah diiris atau buah yang kecil-kecil) seperti pisang 2 biji, buah-buahan, jaje uli begina, ring sor medaging ajengan/nasi aru dua buah limas berisi kacang saur telor sampain sayut kecil.
5. Banten Pengambean Alit
Dialas dengan sebuah ceper; cara metanding diulu raka² jangkep (buah diiris atau buah yang kecil-kecil) seperti pisang 2 biji, buah-buahan, jaje uli begina, ring sor medaging 2 buah tumpeng alit, sebuah kojong rangkat berisi kacang saur telor sampain pengambean kecil diatasnya berisi penyeneng alit lengkap dengan isinya seperti berikut pada lekukan pertama berisi beras porosan dan pis bolong, lekukan kedua berisi bunga lengkap, pada lekukan ketiga berisi daun dadap yang diiris dicampur beras dan benang putih diletakkan diats reringgitan + canang sari.
….
Note;
Banten tersebut ditumpuk menjadi 1 (satu) palig dibawah banten danan, diatas banten danan disusunkan banten peras, diatas banten peras disusunkan banten tulung, diatas banten tulung disusunkan banten sesayut, diatas banten sesayut disusunkan dengan banten pengambean, dan yang paling diatas disusunkan dengan sebuah penyeneng tehenan kemudian banten tersebut diikat menjadi satu lihat gambar banten soroan alit yang sudah jadi satu ikat pada gambar berikut:
Tandingan Soroan Alit dan Isuh-Isuh
Cara metanding isuh-isuh, sebuah ceper berisi 8 tangkih/ituk-ituk berisi telur ayam mentah, dadap meiris/segau, beras kuning, bubuk cendana, tepung tawar, base tulak, jaje uli metunu/sisig, kapas berisi minyak miik.
….
BANTEN DURMANGGALA KARANGASEM
Banten Durmanggala Sesuai Sastra/Sesayut Durmanggala
Pertama-tama siapkan sebuah ngiu berisi aledan kulit sesayut diatas aledan berisi raka-raka jangkep seperti pisang 2 (dua) biji, buah-buahan, jaje uli begine, sebuah telur dibungkus menggnakan aledan peras atau “ayam ijo”, sebuah jejaitan tulung urip dan tulung jongkok berisi ajengan (diatas ajengan berisi kacang saur).
Siapkan sebuah jejaitan sekar taman sebelah kiri berisi jajan kukus putih, dikanan berisi jajan kukus kuning, jahitan petagas berisi bunga lengkap, cemper ditengah-tengah berisi linmas di atas linmas berisi toya anyar, tangkih sebelah kiri berisi bija ratus, sebelah kanan berisi baas mes.
Berisi sebuah bantal pasung berisi jajan bantal, Tipat Gencean berisi ajengan aruan/ajengan yang sudah matang.
Isi buu/lis lengkap diikat jadi satu, Klungah ijo 1 dan sampian tangga ditanding berisi bungan lengkap.
isi dengan Sebuah Jahitan Lingga berisi bija ratus di sebelah kiri, dan jahitan lingga sebelah kanan berisi beras, pis bolong dan benang putih.
isikan Jahitan pisang terdiri dari 2 lubang (satu lubang berisi kojong 3 biji isi dari ketiga kojong, berisi bija ratus, buah mamak dan base 3 biji dugulung jadi satu lalu diikat pakai benang dan isi base tampin dan satu lubang lagi berisi buah, pisang, jaje uli dan jaje gine yang sudah di iris-iris diatasnya berisi sampian peras kecil yang sudah ditandng pakai bunga lengkap.
Berisi kojong rangkat yang isinya kacang saur dan telur.
Semua bahan jejaitan memakai selepan (daun janur kelapa tua) atau memakai pal-palan.
Rahina Yang Terkait Pemakaian Bebantenan Durmanggala ini adalah,
Narasi: Selain lontar-lontar yang kami sebut diatas, juga referensi Banten Durmanggala Sesuai Sastra ini didukung oleh Lontar Roga Sengara Bumi,. Lontar Lebur Sangsa, LontarMedang Kemulan, Lontar Dewa Tattwa.