Redsobek.com – Banten Peneteg Alit ini dipergunakan saat acara-acara besar Manusa Yadnya seperti pernikahan (pawiwahan),. Potong gigi ataupun ngeraja sewala (menek bajang).
Adapun rangkaian prasarana pendukung agar banten ini bisa disebut banten peneteg, yakni:
Banten Pejati, Jit Aru dan Jit Nasi, Cau Petik dan Cau Mumbul, Baas asok, kopi gula, lengis,. kacang-kacangan, nyuh 2 buah, kluping, Segehan Agung.
Jikalau ingin membuat banten Peneteg Agung. atau Ageng semua proporsi prasarana besar atau banyak jumlahnya seperti nyuh berisi 4 buah, beras jumlah 100kg atau lebih,. kopi gula, kacang-kacang dan lain sebagainya semua porsinya lebih banyak.
Tujuan dari dibuatnya banten Peneteg Alit ini sebagai sarana pendukung menetralisir bhuana alit. atau jiwa manusia yang sedang / akan melangsungkan acara Manusa Yadnya menjadi tenang, stabil juga lebih bisa mengendalikan diri.
Sehingga dengan jiwa dan bhatin yang stabil atau mawas diri sebuah acara atau kegiatan upacara. akan berjalan dengan baik dan lancar (lascarya mamargi antar).
Selain Banten Peneteg Alit ini sebagai penetralisir diri juga harus didukung ngunggahang. (meletakan diatas) pejatian di pelinggih Siwa reka atau penunggun karang soang-soang.
Adapun tujuan dari ngunggahang pejatian ini di penunggun karang sebagai bentuk penjaga. / penetral karang / halaman pekarangan rumah agar aman dan terhindar dari gangguan luar.
.
=> Mantra Penangkal/Pengusir Leak Bali
.
Kesimpulan Banten Peneteg
Setiap acara atau upacara keagamaan Hindu di Bali tentu sebelum melaksanakannya akan melangsungkan persiapan baik sekala maupun niskala. Secara sekala yakni mempersiapkan tempat, finansial dan tamu-tamu yang akan menjadi upasaksi acara.
Secara Niskala tentu dengan persiapan diri baik jiwa bhatin yang tenang dan siap menjalankan upacara agama ini,. selain itu juga harus didukung dengan pekarangan yang kondisinya netral tanpa gangguan dari luar.
