Redsobek.com – Cara membuat atau metanding banten segehan agung sesuai sastra seperti berikut:
Siapkan tempeh tempat untuk segehan agungnya, lalu diatas tempeh tersebut berisi taledan/tatakan yang dibuat dari selepan.
Dipinggirnya berisi gontang karang keliling seperti bentuk segitiga/mahkota. Setelah itu siapkan 11 biji celemik/tangkih yang berisi ajengan putih meulam bawang, jahe, garam.
Kemudian siapakan sebuah cemper yang berisi raka² jangkep seperti pisang, buah jeruk/salak, jaje uli begine diatasnya berisi sampiyan plaus dan canang sari.
Kemudian siapkan tangkih/ituk-ituk mesibeh (isinya sama kayak metanding daksina seperti biasanya), isinya seperti beras, tapak dara, porosan, gegantusan, pepeselan, tingkih, pangi, nyuh daksina dan telur ayam.

Biasanya banten segehan agung ini dipergunakan saat rahina kesange menyambut penyepian. Diletakan ring sor/depan sanggah kemulan atau merajan dan ring sor di lebuh.
.
.
Fungsi dari segehan ini adalah sebagai persembahan sarana korban suci kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang ditujukan bagi manifestasi-Nya yang berada di alam bawah berupa Bhutakala, agar tercipta suasana kehidupan yang tentram dan harmonis.
Narasi Sumber Referensi Banten ini dikutip dari sastra:
Lontar Lebur Wangsa
Lontar Bhuwana Kosa
L0ntar Pelutaning Yadnya
Lontar Tapeni Yadnya
L0ntar Roga Segara Gumi
Lontar Tutur Sang Hyang Tapeni
Lontar Medang Kemulan
Dewa Tattwa
Yadnya Prakerthi
Dan dari berbagai informasi srati banten (Wiku tapeni) terpercaya.
=> HL8join.com