Berengkong/Endongan Matah dan Lebeng

by -970 Views

Cara Metanding Satu Pasang Berengkong/Endongan Lebeng Matah;

Cara Nanding Berengkong/Endongan Lebeng (simbolis istri):

Langkah pertama, Siapkan sebuah ceper kecil diatasnya berisi raka-raka jangkep yang diiris-iris ( seperti pisang, buah, jaje uli begina),

1 (satu) buah tangkih/celemik, untuk tempat kacang, saur, telur.

1 (buah) tumpeng alit/kecil, 1(satu) buah sampiang peras alit/kecil yang sudah ditanding dengan bunga jangkep (seperti bunga pacah,. porosan, daun kayu dan kembang rampe/sam-sam) dan 1 (satu) buah canang sari.

Kemudian dimasukkan kedalam berengkong/endongan yang sudah dijahit.

Cara Nanding Berengkong/Endongan Matah (simbolis lanang):


Langkah pertama, Siapkan sebuah endongan yang sudah dijahit yang berisi pohon keladi langsung sama umbinya,

Bija ratus yang dibungkus menggunakan daun pisang, base-base jangkep/rajang yang sudah diiris (seperti, bawang merah,. kesuna, kunyit, jahe, tabia, isen, cekuh) dibungkus jadi satu menggunakan daun pisang,

Kemudian dimasukkan kedalam berengkong matah yang sudah dijahit.

….

Endongan/Brengkong maknanya adalah perbekalan. Bekal yang paling utama dalam mengarungi kehidupan adalah ilmu pengetahuan dan bhakti (jnana).

Sementara senjata yang paling ampuh adalah ketenangan pikiran. Sarana lainnya, yakni Ter dan sampian gantung.

Ter adalah simbol panah (senjata) karena bentuknya memang menyerupai panah. Sementara sampian gantung sebagai simbol penolak bala.

Bhagawan Dwija menjelaskan pada Hari Raya Kuningan,. Ida Sanghyang Widhi Wasa memberkahi dunia dan umat manusia sejak jam 00 sampai jam 12. Jadi di saat itu sangat tepat kita datang menyerahkan diri kepada-Nya mohon perlindungan.

Kenapa batas waktu sampai jam 12 siang, dikarenakan energi alam semesta (panca mahabhuta : pertiwi, apah, bayu, teja, akasa). bangkit dari pagi hingga mencapai klimaksnya di bajeg surya (tengah hari).

Setelah lewat bajeg surya disebut masa pralina (pengembalian ke asalnya). atau juga dapat dikatakan pada masa itu energi alam semesta akan menurun. dan pada saat sanghyang surya mesineb (malam hari) adalah saatnya beristirahat (tamasika kala).

Pada Hari Raya Kuningan juga dibuat nasi kuning sebagai lambang kemakmuran dan dihaturkan sesajen-sesajen sebagai tanda terimakasih. dan suksmaning idep kita sebagai manusia menerima anugerah dari Sang Hyang Widhi.

Dapat diambil kesimpulan pada artikel Berengkong / Endongan Matah dan Lebeng, melalui perayaan Hari Raya Kuningan .inilah kita diingatkan untuk selalu ingat menyamabraya, meningkatkan persatuan dan solidaritas sosial.

Umat Hindu diharapkan selalu ingat kepada lingkungan sehingga tercipta harmonisasi alam semesta beserta isinya. serta tidak lupa akan ingat mengucap syukur kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala karunia-Nya.

Tampilan Gambar Berengkong / Endongan Matah dan Lebeng seperti ilustrasi dibawah ini segera di perbaharui untuk gambar lengkapnya:

Berengkong / Endongan Matah dan Lebeng
Ilustrasi Foto Brengkong/Endongan Yang Sudah Terpasang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.