Hubungan Kandapat dan Barong

by -642 Views

Redsobek – Dalam Lontar KANDA PAT BHUTA menegaskan bahwa filsafat BARONG adalah BANASPATI RAJA.

Hubungan Kandapat dan Barong
Ilustrasi Gambar: Kanda Pat

BAGIAN DARI KANDAPAT :


Anggapati, lahir dari mulut, rupanya putih suaranya Uh, letaknya di timur berwujud kala/nafsu, Sebagai makanannya ia boleh memakan manusia bila keadaanya sedang dipenuhi nafsu – nafsu angkara murka.

Mrajapati, lahir dari hidung rupanya merah, suaranya Eh, letaknya di Selatan penguasa setra gandamayu (Durga) serta perempatan jalan. 

….
Sebagai makanannya adalah bangkai/mayat yang ditanam melanggar waktu atau hari-hari yang terlarang oleh kala, dan kecaping aksara atau padewasan serta boleh memakan atau mengganggu orang yang memberi hari/dewasa bertentangan dengan ketentuan atau melanggar dan yang malakukan upacaranya.

….
Banaspati, lahir dari soca/permata warnanya hitam. suaranya Ah, lalu menjadi api yang hitam. Tempatnya di Barat. Di wujudkan berupa Jin, Setan, Tonya penjaga sungai, tempat keramat dan sebagainya.

Sebagai makanannya ialah orang yang lewat atau berjalan ataupun tidur pada waktu-waktu yang terlarang oleh kala, misalnya tengah hari (kali tepet/tengai tepet) atau sandikala (sore menjelang petang).


Banaspati Raja, lahir dari telinga, warnanya kuning. suaranya Ah, menjadi api yang kuning, diwujudkan sebagai Barong dan menjaga kayu besar/hutan, kepah, kapuh, rangdu dan pohon besar lainnya.


Sebagai makanannya boleh memakan orang yang menebang kayu atau yang naik pohon pada waktu-waktu terlarang oleh kacaping aksara / padewasan.

……

Dalam Lontar Siwa Tattwa juga menyebut-nyebut nama Barong.

Diceritakan pada Tilem Sasih Kalima, Sang Hyang Siwa berkenan turun ke Dunia.

Pada saat bersamaan, Istrinya Dewi Durga sudah berwujud Rangda dengan gelar Sang Hyang Berawi sebagai Dewa Pemuhun.


Begitu pula dengan antek-anteknya (rerancangan) seperti Bhuta Kala dan Pamali mengawalnya. Untuk menetralisir kekuatan Rangda tersebut dan mengembalikan wujud istrinya yang dikatakannya sebagai salah Wetu (salah kelahiran).

….
Maka pada saat itu pula Sang Hyang Siwa merubah dirinya menjadi Bhuta Egeg yaitu sejenis Bhuta yang wujudnya seperti Kala Banaspati Raja dan menyerupai bentuk Barong.

….
Bentuk Barong itu sangat menakutkan dengan matanya yang bundar melotot ditambah dengan kekuatan kebenaran.

Akhirnya Sang Hyang Siwa dapat menetralisir kekuatan jahat serta mengembalikan wujud Bhatari Uma seperti semula.

OM SIWA DURGA BHAIRAWI. OM NAMAHA SIVAYA.

Baca Juga Hubungan Bayi Dengan Kandapat: Kepus Pungsed Bayi Di Bali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.