MENGHILANGKAN KE-AKU-AN (EGO) MANUSIA
.
Ke-aku-an atau ego [ahamkara], adalah sumber dari kesengsaraan dan ketidakbahagiaan di dalam diri, sekaligus sebab utama yang membuat kita terus terlahir dan terlahir kembali (reinkarnasi) tanpa bisa dihentikan di alam samsara ini.
Ke-aku-an atau ego [ahamkara] melahirkan emosi negatif, pikiran negatif, serta sifat yang hanya memikirkan dan mementingkan diri sendiri.
Karena itu kita sengsara [tidak bahagia], sekaligus terus terlahir dan terlahir kembali di alam samsara ini.
Intip Juga Tentang: Kemana Roh/Atman Manusia Setelah Mati? (Karmaphala)
Itu sebabnya di dalam ajaran suci dharma disebutkan bahwa pelepasan tertinggi adalah pelepasan diri dari ke-aku-an atau ego [ahamkara], dengan jalan belas kasih agung, yaitu mempersembahkan diri kita sendiri [tubuh, pikiran, perasaan, waktu, tenaga, materi] sepenuhnya untuk kebahagiaan semua mahluk.
Menolong mahluk lain, menyelamatkan mahluk lain, melayani mahluk lain, dan sebagainya, berserah diri agar ke-ego-an ini sirna dalam alam samsara.
Ketika belas kasih kita kepada mahluk lain sangat tulus dan mendalam, disana ada kemungkinan kita menyadari diri yang Agung, diri yang tidak pernah lahir dan tidak pernah mati.
Tujuan dari Agama Hindu adalah moksha, abadi ke alam Tuhan tanpa lahir kembali, abadi tanpa noda tanpa dosa.
Baca Artikel Terkait Ya!,
Walau mustahil dan tidak mungkin dilakukan, karena manusia sejak baru dilahirkan sudah penuh dengan dosa, kenapa demikian?
Kita sebagai manusia dari lahir sudah dosa, sebab manusia lahir (bayi) sudah melukai ibunya (ciptaan tuhan) secara tidak langsung dan itu adalah dosa juga walau hakekatnya dikemudian hari sang anak akan membalas budi sebagai seorang putra-putri yang suputra berbhakti kepada orang tua (Guru Rupaka).
Lalu bagaimana manusia itu tanpa dosa sejak lahir? Simak kembali itihasa dari kisah Mahabrata tentang Yudistira dan adik-adiknya (Panca Pandawa) bagaimana mereka terlahir kedunia ini.
.
Narasi KE-AKU-AN (EGO) MANUSIA: Lontar Leak
Foto: ascaryaphoto11