Kepus Pungsed Bayi di Bali

by -642 Views
Kepus Pungsed Bayi di BaliSeperti yang sudah admin Redsobek bahas sebelumnya tentang proses menanam ari-ari, kali ini lebih spesifik membahas tentang Kepus Pungsed Bayi di Bali secara Hindu.

Kepus Pungsed Bayi di Bali
 
Kepus pungsed dibagi menjadi dua kata, Kepus artinya lepas atau putus,. dan pungsed artinya pusar.
 
Kepus pungsed pada bayi yang baru lahir biasanya terjadi antara 5 hari sampai dengan 12 hari atau bisa saja lebih karena faktor kondisi si bayi.
 
Sisa tali pusar yang menempel pada bayi akan lepas dengan sendirinya. Ini disebut kepus udel, kepus pungsed atau kepus puser. 

Selanjutnya tali pusar yang telah lepas, akan di jaga baik-baik, disimpan dengan baik yang nantinya akan ditempatkan pada ketupat (tipat) kukur, selanjutnya orangtuanya akan membuatkan acara kekambuhan, dan juga pelangkiran kumara yaitu tempat berstananya Ida Shang Hyang Kumara, karena Beliau adalah manifestasi putra dari Dewa Siwa sebagai pelindung dan pengasuh bayi yang welas asih.
 
Dari referensi internet seperti sejarhabali atau bali terkini tentang upacara kepus pungsed bayi yang menyatakan upacara kepus pungsed ini juga biasa disebut dengan Mepenelahan.

Kata penelahan yang dari akar katanya juga artinya Habis, pada artikel Redsobek sebelumnya, kelahiran sang bayi di dalam kandungan dijaga oleh empat (4) penjaga disebut Kandapat.
 
Empat Penjaga (Kandapat) ini Yakni:

1. Yeh nyom (air ketuban), 

2. Ari-ari (placenta), 
3. Getih, rah (darah), 
4. Lamas (selubung halus janin)

Kandapat
 

Tujuan dari adanya Upacara “Kepus Pungsed” ini adalah untuk membersihkan jiwa dan raga sang bayi. 

Dengan lepas nya tali jasmaniah si bayi sudah dianggap bersih, dan secara rohaniah si bayi sudah bebas dari pengaruh sang catur sanak. Jadi upacara ini berfungsi untuk membersihkan. 

.

=> Hindari Bertengkar Saat Hamil

=> Hubungan Kandapat dan Barong

 
Sarana Pembersihan Dalam Upacara Kepus Pungsed Yakni:

1. Banten penelahan: beras kuning dan daun dadap.

2. Banten kumara: nasi kuning dan putih, beberapa jenis jaje, buah-buahan, lenga wangi, burat wangi, dan canang sari.

3. Banten labaan: hidangan berupa nasi lengkap dengan lauk-pauknya.
.
4. Segehan empat tanding dengan warna merah, putih, kuning, dan hitam. Masing-masingnya berisi bawang, jahe dan garam. 

Upacara ini dilaksanakan di rumah, tepatnya di ruangan tidur bayi. Pemimpin upacara ini adalah orang yang dituakan di keluarga atau cukup orang tua sang bayi. 

Kepus Pungsed Bayi di Bali 1


Upacara kepus pungsed ini pastinya akan berbeda daris setiap daerah, desa atau kabupaten lainnya, karena faktor desa kala patra. Dan inilah yang membuat keberagaman suatu upacara tertentu akan terlihat menarik dan bertaksu (berwibawa).
.

=> Banten Jerimpen Setiap Bulan Setelah 3 Bulanan Sampai 3 Oton (Telung Oton)

.

Tata Proses Upacara Kepus Puser ini adalah sebagai berikut:

1. Pusar bayi yang telah lepas dibungkus dengan kain putih lalu dimasukkan ke dalam ketupat (tipat) kukur (ketupat yang berbentuk burung tekukur) disertai dengan rempah-rempah seperti cengkih, pala, lada dan lain-lain, digantung pada bagian kaki dari tempat tidur si bayi. 

Ada juga yang menambahkan dengan gelang, cincin, mirah, kembang emas.
.
2. Dibuatkan kumara (pelangkiran di ruangan sang bayi) lalu di doakan setiap hari.

3. Untuk ari-ari yang ditanam pada halaman rumah atau pekarangan rumah, setiap hari dihaturkan canang saja.

Informasi Kepus Pungsed Bayi di Bali ini berdasarkan sastra baali dan berbagai sumber yang sudah admin Redsobek miliki sebagai hak cipta penayangan,

Source: Ida Pedanda Dwija, Komunitas JIHI dan Forum CMIIW dan media tampaksiring Gianyar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.