Redsobek.com – Makna Tradisi Megebagan Karangasem adalah tradisi masyarakat Hindu secara khusus di Bali dan dilakukan bersama-sama saat adanya kerabat atau tetangga yang meninggal dunia.
Tujuan dari adanya tradisi megebagan ini adalah gotong royong bersama-sama membantu keluarga yang berduka baik itu memberikan wejangan, nasehat agar mengikhlaskan kepergian sang atma menuju ke asal (Moksa).
Selain memberikan motivasi semangat kepada keluarga korban, megebagan juga memiliki keunikan masing-masing sesuai dengan desa kala patranya.
Seperti :
** Saat ada yang meninggal dunia, masyarakat sekitar agar beramai-ramai membantu juga mempersiapkan / membuatkan berbagai macam keperluan sarana prasarana perlengkapan untuk prosesi penguburan atau pengabenan yang meninggal dunia.
** Ada juga saat keluarga atau kerabat yang meninggal akan ada aturan bagi seluruh masyarakat sekitar menyerahkan / memberikan beberapa jumlah uang atau mungkin saja sejumlah beras (kilogram) sebagai kewajiban bermasyarakat dan nantinya diserahkan ke keluarga yang ditinggalkan.
.
Tujuan dari adanya tradisi megebagan ini adalah gotong royong bersama-sama membantu keluarga yang berduka baik itu memberikan wejangan, nasehat agar mengikhlaskan kepergian sang atma menuju ke asal (Moksa).
Selain memberikan motivasi semangat kepada keluarga korban, megebagan juga memiliki keunikan masing-masing sesuai dengan desa kala patranya.
Seperti :
** Saat ada yang meninggal dunia, masyarakat sekitar agar beramai-ramai membantu juga mempersiapkan / membuatkan berbagai macam keperluan sarana prasarana perlengkapan untuk prosesi penguburan atau pengabenan yang meninggal dunia.
** Ada juga saat keluarga atau kerabat yang meninggal akan ada aturan bagi seluruh masyarakat sekitar menyerahkan / memberikan beberapa jumlah uang atau mungkin saja sejumlah beras (kilogram) sebagai kewajiban bermasyarakat dan nantinya diserahkan ke keluarga yang ditinggalkan.
.
.
Sungguh begitu uniknya Pulau Bali ini selain dikenal sebagai pulau seribu pura dan destinasi wisata utama para tamu manca negara juga masyarakat yang ramah tamah.
Masyarakat Bali yang masih memegang konsep kerjasama atau gotong royong dengan toleransi antar umat beragama sangat di pegang teguh dengan loyalitas.
Sungguh begitu uniknya Pulau Bali ini selain dikenal sebagai pulau seribu pura dan destinasi wisata utama para tamu manca negara juga masyarakat yang ramah tamah.
Masyarakat Bali yang masih memegang konsep kerjasama atau gotong royong dengan toleransi antar umat beragama sangat di pegang teguh dengan loyalitas.
Nuansa gotong royong di Bali masih sangat kental khususnya melalui organisasi adat yang disebut Banjar. Banjar merupakan sebuah organisasi sosial yang berada dibawah naungan sebuah Desa Adat. Melalui organisasi Banjar inilah warga Bali melakukan kegiatan Suka-Duka.
![]() |
ilustrasi : Tradisi Megebagan Karangasem |
Salah satu kegiatan yang melibatkan warga banjar adalah ketika ada warga yang berduka yaitu meninggal dunia seperti yang dijabarkan diatas.
.
Banyak prosesi dan tradisi yang mengiringinya dimana salah satunya adalah tradisi megebagan.
Tradisi Megebagan ini merupakan suatu aktivitas dari masyarakat yang mana setiap warga atau banjar akan siap sedia mendatangi rumah warga yang sedang berduka cita.
Tradisi Megebagan ini merupakan suatu aktivitas dari masyarakat yang mana setiap warga atau banjar akan siap sedia mendatangi rumah warga yang sedang berduka cita.
Tujuannya tentu tidak lain ikut serta meramaikan dan menunggui keluarga yang berduka saat sore hari sampai malam hari (secara umum).
Yang paling unik adalah tradisi ini merupakan budaya hidup yang dilandasi oleh rasa kasih sayang dan perhatian diantara setiap warga, tentunya secara otomatis mengucap belasungkawa secara nyata bagi keluarga yang ditinggal.
Menurut sejarahnya, tradisi megebagan ini merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat dahulu saat warga atau masyarakat masih sedikit jumlahnya dan keterbatasan penerangan (listrik/lampu).
Oleh sebab itu tradisi megebagan ini dilaksanakan agar para keluarga yang berduka merasa senang suasana dirumah ramai dan rasa sedih ditinggal terasa berbeda.
Tentu faktor utamanya bukan karena kesepian dan rasa takut, tapi keinginan untuk berusaha agar keluarga yang ditinggalkan tidak terlalu larut dalam duka dan tidak merasa sendirian.
Menurut sejarahnya, tradisi megebagan ini merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat dahulu saat warga atau masyarakat masih sedikit jumlahnya dan keterbatasan penerangan (listrik/lampu).
Oleh sebab itu tradisi megebagan ini dilaksanakan agar para keluarga yang berduka merasa senang suasana dirumah ramai dan rasa sedih ditinggal terasa berbeda.
Tentu faktor utamanya bukan karena kesepian dan rasa takut, tapi keinginan untuk berusaha agar keluarga yang ditinggalkan tidak terlalu larut dalam duka dan tidak merasa sendirian.
Dan saat ini pun tradisi magebagan ini tetap dilaksanakan walau perubaha zaman telah berubah dengan aliran penerangan lampu atau listrik sudah sangat memadai sampai 24 jam.
Hal ini dikarenakan tradisi ini masih tetap diperlukan sebagai bentuk persatuan antar warga Banjar atau sebagai alat mempererat rasa silahturahmi keluarga dan bermasyarakat.
Walaupun pelaksanaannya di setiap banjar juga Desa Adat tidak selalu sama. Di sebuah banjar biasanya memiliki bagian lagi yang disebut Tempekan.
Ada banjar yang hanya mendatangkan warga tempekan saja ketika megebagan (karena jumlahnya sudah cukup banyak) dan ada juga yang mendatangkan warga banjar.
Begitu pula mengenai waktu megebagan, ada yang menyepakati adalah 3 hari saja yaitu mulai H-2 upacara penguburan atau ngaben, ada juga yang lebih lama.
Semuanya melalui kesepakatan antar warga banjar yang dituangkan melalui awig / perarem.
Hal ini dikarenakan tradisi ini masih tetap diperlukan sebagai bentuk persatuan antar warga Banjar atau sebagai alat mempererat rasa silahturahmi keluarga dan bermasyarakat.
Walaupun pelaksanaannya di setiap banjar juga Desa Adat tidak selalu sama. Di sebuah banjar biasanya memiliki bagian lagi yang disebut Tempekan.
Ada banjar yang hanya mendatangkan warga tempekan saja ketika megebagan (karena jumlahnya sudah cukup banyak) dan ada juga yang mendatangkan warga banjar.
Begitu pula mengenai waktu megebagan, ada yang menyepakati adalah 3 hari saja yaitu mulai H-2 upacara penguburan atau ngaben, ada juga yang lebih lama.
Semuanya melalui kesepakatan antar warga banjar yang dituangkan melalui awig / perarem.
Semoga saja Makna Tradisi Megebagan Karangasem di Bali ini tetap ajeg dan lestari. dan juga tradisi-tradisi yang sangat unik dan baik lainnya.
Gimana Cara Dapet Iklan Cepet Selain Adsanse Apakah Anda Bisa Merekomdosikan Untuk Saya Saya Sangat Ingin Mendapatkan Iklan Cepat
By : events19
Maaf mas devo, bertanya tidak sesuai dengan topiknya akan diabaikan, terima kasih
You have a good point here!I totally agree with what you have said!!Thanks for sharing your views…hope more people will read this article!!! SEO Company in USA
Jadi pengen ke bali nih.. terus update mas beritNya agar lebih banyak info..mantap
SEO Services are a great breakthrough in the new world business success. quality BACKLINS Backlinks analysis is essentially the process of reviewing the backlinks that are pointing into your website.