Untuk membuat Cukli yakni dari hewan laut bernama Lungsir atau hewan jenis siput laut, berbentuk pipih seperti alat musik “French Horn” yang hidup pada kedalaman 150 meter sampai dengan 300 meter dibawah laut.
Pada pengobatan Bali, Cukli sangat dipercaya ampuh sebagai obat pemusnah cetik atau racun secara niskala (gaib).
Cangkang Lungsir Untuk Minyak Cukli |
Lungsir memiliki ciri-ciri organ seperti cumi-cumi dengan bertentakel banyak, bentuk cangkang pada cukli ini biasanya memutar ke kanan sampai kemulut cangkang.
Warna Lungsir ini biasanya berwarna-warni mulai dari yang putih polos, merah bang, kuning lurik/buik atau berwarna menarik cerah dan Cangkang yang berwarna-warni inilah yang dipercaya paling ampuh kualitasnya untuk dibuatkan minyak Cukli.
Untuk di laut Bali atau perairan Bali, hewan jenis Lungsir ini memang sangat langka dan sulit sekali ditemukan kecuali dengan ritual tertentu sesuai dengan kepercayaan umat Hindu di Bali.
Bahan Meracik/Meramu Lungsir Menjadi Minyak Cukli
Gunakan minyak kelapa asli/murni (yang dibuat langsung secara manual bukan dari pabrik) atau istilah Balinya, minyak goreng tandusan.
Dibuat dengan sebelas (11) jenis kelapa lokal yakni: Kelapa Gading, Kelapa Hijau, Kelapa Rangda, Kelapa Bulan, Kelapa Udang, Kelapa Bejulit, Kelapa Sudamala, Kelapa Sabet (ukuran biasanya kecil-kecil), Kelapa Biasa (ukuran biasanya besar-besar), Kelapa Puyung (hanya ada sabetnya saja, ambil sabetnya untuk jaton saja), Kelapa Juged (bentuk kulit bergelombang).
Cara Meracik/Meramu Minyak “Cukli” Penangkal Racun Gaib (Cetik)
Siapkanlah wajan dan isi dengan minyak kelapa yang telah dibuat seperti diatas, untuk menggoreng Lungsir agar menjadi minyak Cukli.
Selanjutnya panaskan minyak di wajan sampai tidak bersuara minyaknya, berikutnya matikan kompornya.
Karena apabila kalau lungsir digoreng dengan api dalam minyak masih panas, maka Lungsir akan menjadi gas menguap semuanya, dan kita tidak akan mendapatkan apa-apa karena hanya tertinggal minyak kelapanya saja.
Dalam keadaan panas-panas, kemudian iris daging Lungsir ini menjadi kecil sebesar ibu jari baru digoreng, kalau langsung dalam ukuran besar (utuh) digoreng, didalamnya akan agak bau sehingga kita akan sedikit agak jijik meminumnya.
Semua waktu dan tempat dicarikan hari baik seperti kajeng kliwon atau purnama.
Tentunya dilengkapi dengan sesaji atau pulapali seperti segehan mance dan canang sari sesuai dengan keyakinan.
Dan ingat didalam fermentasi ini harus dirahasiakan karena ini rawan akan godaan seperti pencurian bagi yang tahu.
Catatan:
Saat pengolahan Lungsir dan minyak Cukli dipisahkan hendaknya dipisah agar kualitas minyak lebih berkualitas dan berkhasiat baik.
Narasi: Kepemangkuan Eka Jati
asASDDS