Rahina Saraswati Tidak Boleh Membaca dan Menulis, Mitos/Fakta?

by -896 Views
Rahajeng Rahina Suci Saraswati
.
Apakah benar tidak boleh membaca saat hari /rahina suci Saraswati? Simak ulasan berikut:
Rahina Saraswati
.
Dikalangan umat hindu sendiri ada banyak yang berpendapat bahwa pada Hari Raya Saraswati tidak boleh membaca ataupun menulis dan begitu pula sebaliknya ada yang menganggap bahwa itu adalah sebuah mitos.
.
Pemikiran yang keliru tentang pelarangan oleh para orang tua kepada anak-anaknya untuk membaca pada saat perayaan Saraswati

Kita sering mendengar para orang tua menyatakan larangan itu. Katanya, tidak boleh menyentuh buku, apalagi membaca saat perayaan Saraswati. 

Mereka beranggapan bahwa kalau kita membaca saat perayaan Saraswati, itu akan mengganggu ketenangan Sanghyang Aji Saraswati.
.
Hanya melalui proses belajar ilmu itu didapat, bukan dengan membuatkan banten pada buku saja tanpa pernah mau membuka dan meneguk saripatinya dengan membaca.
.
Sehingga abaikan saja jika ada respon dan hoaks tidak diperkenankan membaca saat hari suci Saraswati. 
.
.
Pada lontar Sundarigama dalam Brata Saraswati, pemujaan terhadap Dewi Saraswati dilaksanakan dari pagi hari sampai siang hari (tengah hari) sehingga tidak dibolehkan membaca ataupun menulis, utamanya yang menyangkut ajaran WEDA beserta sastra-sastranya.
 
Rahina Suci Saraswati jatuh pada Saniscara Umanis Watugunung. Bagi yang melaksanakan Brata Saraswati dengan penuh, tidak membaca dan menulis itu dilakukan selama 24 jam penuh.
.
Sedangkan bagi yang melaksanakan dengan biasa, setelah tengah hari dapat membaca dan menulis. 

Bahkan di malam hari dianjurkan melakukan malam sastra dan sambang samadhi.
.
Dari berbagai pendapat dan sumber, dapat disimpulkan bahwa larangan untuk membaca saat Saraswati lebih tertuju kepada Pustaka Suci seperti  kitab Catur Veda, Kitab-kitab Brahmana, Upanishad-Upanishad, Weda Smerti; kitab-kitab Dharmasastra, Itihasa, Purana, Lontar-Lontar dan lain yang sejenisnya yang berkaitan dengan Ajaran Agama atau Ajaran Ketuhanan. 

Sedangkan larangan menulis seperti Menulis Devanagari, Menulis Akasara Bali, Aksara Jawa yang berhubungan Tuhan atau aksara-aksara Suci.

.
Kesimpulan;
Rahina suci Saraswati merupakan hari dimana turunnya ilmu pengetahuan untuk umat sedharman sehingga dalam rahina suci Saraswati wajib untuk bersyukur dengan  memanjatkan upakara dan upacara sehingga buku-buku atau media pengetahuan tidak bisa untuk dibaca atau dipelajari.

Dalam bahasa Balinya, “Kenkenang melajahin buku karena bukunya saja masih di bantenin sebagai simbolis ilmu (sumber) pengetahuan untuk manusia”.

.
=> Nama Baik Adalah “Taksu”

=> Kelahiran Tadah Kala Mangsa Bagi Para Leak
Sumber Narasi: Info tampaksiring Bali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *