Tradisi Mepatung di Karangasem

by -396 Views

Redsobek.com – Mepatung adalah tradisi menyembelih babi saat hari raya penampahan Galungan ataupun Kuningan untuk memperoleh daging babi yang dilakukan secara bersama-sama. Secara umum mepatung juga dapat diartikan semangat kebersamaan semeton Hindu Bali dalam “membagikan “berbagi” daging babi kepada semeton/krama Hindu lainnya.

.

Kenapa dinamakan ‘Mepatung‘ seperti ilustrasi cerita ini:

Tradisi Mepatung di Karangasem

Sebelum rahina penampahan Galungan atau Kuningan, contohnya satu minggu sebelumnya menjelang rahina Galungan atau Kuningan, para semeton/krama Hindu Bali akan mengadakan pertemuan singkat.

.

Mendiskusikan siapa yang memiliki babi berukuran sedang (atau biasa disebut dengan celeng)“, nah jika cocok dengan ukuran dan perkiraan beratnya maka babi tersebut akan di sembelih sebagai kegiatan “mepatung” ini.

=> Tradisi NGEBAT di Karangasem

Tradisi Mepatung
ilustrasi: Proses Mepatung
mepatung

Selanjutnya, Babi yang sudah di sembelih akan di bagi-bagi kepada krama/semeton yang membelinya dengan takaran yang sama. Misal, perkiraan berat babi 80-100kg, dan krama yang membeli sebanyak 12 orang krama/semeton.

Untuk menentukan takaran yang sama dan lengkap bisa mempergunakan timbangan daging ataupun manual sesuai dengan potongan sang penjagal babi tersebut.

Semua menyaksikan dan ikut bergotong royong dalam prosesi Mepatung ini. Setelah semua krama mendapatkan daging secara merata juga lengkap, berikutnya masing-masing krama pulang kerumah untuk segera di proses/diolah daging tersebut menjadi olahan enak khas Bali.

.

=> Penyekeban, Penyajaan, Penampahan dan Galungan

=> Penampahan, Kuningan dan Manis Kuningan

.

Berikut Olahan khas Bali (Lingkup Karangasem)

Lawar: Nyuh ada yang metunu setengah ada yang langsung di kikih, kelapanya (nyuh) tiga macem bentuk olahan yakni,

Megobed, mekihkih dan Me tak (nyuh yg di kikis memakai sendok atau kau-kau). Lawar nya isi nyuh metektek yg sudah di tunu.

Sate asem, adonan rempahnya = seretabie dan plalah udel aduk dulu, baru kasih santan, lalu cicipi dikit tutubnya.

Sate nyuh / pusut : adapun olahan / adonan basenya adalah:

Kesuna, cekuh, seretabie, embe, gule bali, plalah, masako, santen.

Jukut Blimbing: adonan basenya => rajang, plalah, embe, pengelok (dari kuah balung/tim).

Tim /balung: basenya => rajang, seretabie (Kesuna Cekuh isi dikit), gule bali, lunak dan Don juet (daun salam). Kalau buat tim isi rajang matah biar lebih seger olahan tim/balungnya.

Komoh: Daging isi metektek, isi getih, seduh kalau udah dek-dek, saip terus kalau sudah setengah Mateng, rumbah e Belulang ati panggang, terus isi Basang gedene panggang, tektek terus isi ke isi yg di rebus tadi yg di saip. Air saringannya itu dipakai kuah, isi rajang embe plalah, rumbahe dulu di basain. Kecirin lengis sedikit.

Balah: Lunak, Lengis nyuh, rajang, sere, gule bali.

.

Kesimpulan Tradisi Mepatung di Karangasem

Prosesi dari mulai ngejuk kucit (menangkap babi), sampai menjadi olahan yang siap dikonsumsi ini merupakan pengalaman dan tradisi yang sangat berkesan. Tujuan dari mepatung tentu adalah mempererat tali persaudaraan mulai dari lingkup keluarga bahkan meluas ke masyarakat (antarkelompok). Tujuan lain mepatung tentu mendapatkan harga daging babi yang lebih murah tetapi hasil bagian patungan lebih banyak.

rahayu!

Foto: Redrewel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.